Masjid Al Ijabah, Doa Nabi Muhammad SAW Yang Tidak Terkabulkan


Berkunjung ke Tanah Suci, Makkah dan Madinah memang terasa spesial bagi seluruh umat Muslim. Betapa tidak, di kota ini mereka bisa merasa begitu dekat dengan Rasulullah SAW.

Ada banyak tempat bersejarah yang bisa dikunjungi dan berhubungan langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Sebut saja beberapa masjid yang ada di Arab Saudi, negeri asal Rasulullah SAW. Asal usul nama sebuah masjid di Arab Saudi memang selalu menarik untuk diketahui.

Hampir semua masjid yang ada di Arab Saudi, khususnya di Makkah dan Madinah, diberi nama sesuai dengan kejadian yang dialami Rasulullah SAW di sana. Salah satunya adalah Masjid Al Ijabah.

Jika dilihat dari luar, mungkin masjid ini tampak biasa saja, tidak ada yang spesial dari bangunannya. Tapi jika ditelusuri, ternyata keistimewaan itu muncul di balik namanya.

Masjid Al-Ijabah berjarak 385 meter di utara Baqi’ dan berada di jalan raya As-Sittin (King Faisol Road). Jarak dengan Masjid Nabawi—setelah perluasan—hanya sekitar 580 meter berdekatan dengan Rumah Sakit Anshar. Kini, letak masjid itu boleh dibilang "bersebelahan" dengan kawasan markaziyah, suatu bundaran jalan yang mengelilingi Masjid Nabawi. Masjid ini milik Bani Muawiyah bin Malik bin Auf dari suku Aus.

Menurut sejarah, dulu di masjid ini Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT yang terkait dengan nasib umat, dan langsung dijawab saat itu juga. Masjid inilah yang menjadi saksi begitu besarnya cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Dua doa Nabi Muhammad SAW dikabulkan, namun ada satu doa ditolak Allah SWT. Menurut riwayat lainnya, satu doa Rasulullah SAW itu bukan ditolak melainkan ditunda Allah SWT.

Dalam Shahih Muslim, Amir bin Sa’dari menuturkan dari ayahnya, “Suatu hari Rasulullah SAW datang dari Al-Aliyah. Beliau melewati masjid Bani Muawiyah. Beliau masuk masjid itu dan shalat dua rakaat. Kami pun ikut shalat bersama beliau. Rasulullah berdoa lama sekali, lalu menuju kami.”

Suasana Di Dalam Masjid Al Ijabah
“Beliau mengatakan, ‘Aku meminta tiga hal kepada Rabbku. Tetapi, hanya dua hal dikabulkan, dan satu hal tidak diperkenankan. Aku meminta agar umatku tidak dibinasakan dengan paceklik. Permintaanku pun dikabulkan. Aku memohon agar umatku tidak ditenggelamkan. Permohonanku pun dikabulkan. Aku mengharap agar permusuhan umatku tidak terjadi antar sesama mereka, tetapi permintaanku tidak dikabulkan.”

Malik meriwayatkan dari Abdullah bin Jabir bin Atik, dia berkata, “Abdullah bin Umar datang kepada kami di Bani Muawiyah—salah satu desa kaum Anshar—dan bertanya, ‘Apakah kalian tahu di mana dulu Rasulullah SAW shalat di masjid kalian ini?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Lalu aku menunjuk ke satu arah. Dia kembali bertanya,

‘Apakah engkau tahu tiga hal yang diminta oleh Rasulullah SAW?’ Aku menjawab, ‘Ya, aku tahu. Beliau berkata, ‘Beri tahu aku tiga hal itu!’ Aku berkata, ‘Rasulullah SAW berdoa agar tidak dikalahkan oleh musuh dari golongan orang kafir. Dan agar tidak dibinasakan dengan paceklik. Keduanya dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW juga berdoa agar permusuhan umatnya tidak terjadi antar sesama mereka. Tetapi, permohonan ini tidak dikabulkan.’ Ibnu Umar berkata, ‘Engkau benar. Sehingga peperangan, fitnah, dan perselisihan terus berlangsung hingga Hari Kiamat nanti.

Masjid ini direnovasi oleh Raja Fahd bin Abdul Azis pada 1418 H/1977. Masjid Ijabah memiliki luas sekira 1.000 meter persegi. Dari luas itu, 100 meter persegi dilokasikan untuk jamaah wanita yang terletak di sisi timur laut masjid. dan pada bagian depan masjid terdapat kubah setinggi 11,7 meter dan berdiameter 9,5 meter, dilengkapi menara setinggi 33,75 meter.
 
Ruang untuk jamaah wanita di Masjid Ijabah
Perlu dicatat, kubah itu tak ada embel-embel bulan sabit. Dahulu masjid ini bernama Bani Mu'awiyah, namun karena Rasulullah SAW pernah berdoa di dalamnya maka namanya pun diubah menjadi Masjid Ijabah.

Kini di tahun 2010, Masjid Ijabah tak ubahnya seperti masjid-masjid di Madinah lainnya (selain Masjid Nabawi) hanya dikelilingi tembok dan tidak berpagar. masjid ini jika hari jum'at sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat indonesia baik yang kerja ataupun yang belajar disaudi, biasanya berkumpul disini, karena di tempat ini di jual macam-macam masakan indonesia dan toko yang menjual produk Indonesia.

Bahkan, di sekeliling masjid kini sudah banyak terdapat hotel dan restoran yang menambah masjid ini semakin terasa asing seolah tak pernah ada sejarah yang pernah tergores di dalamnya.

Sumber :
http://www.nu.or.id
http://travel.detik.com
http://haji.okezone.com
http://www.berhaji.com
http://www.jurnalhaji.com 


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT
PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964
Fax: 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com

0 komentar:

Posting Komentar