Foto Jamaah Haji Plus Arminareka Perdana

http://arminarekajatim.blogspot.com/2013/10/foto-jamaah-haji-plus-arminareka-perdana.html

Foto - Foto Jamaah Haji Plus Arminareka Perdana. "Barang siapa mengerjakan haji semata-mata karena Allah, tidak berkata keji dan tidak berbuat jahat, maka ia pulang seperti bayi baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari )"
 










































  Pendaftaran Online Haji Plus & Umroh

PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com  

Foto Keberangkatan Jamaah Haji Plus 2014 Arminareka Perdana Di Bandara Juanda Surabaya

http://arminarekajatim.blogspot.com/2014/09/foto-keberangkatan-jamaah-haji-plus.html

Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik ka laa Syarii ka laka Labbaik, Innal Hamda, wan Nikmata, Laka wal Mulk, Laa Syariika laka. Alhamdulillah, Tahun 2014 Arminareka Perdana memberangkatkan 582 jamaah haji plus Paket Arbain dan Non Arbain.  
“Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, Barangsiapa mengingkari (kewajiban Haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (QS. Ali Imran: 97)

"Barang siapa mengerjakan haji semata-mata karena Allah, tidak berkata keji dan tidak berbuat jahat, maka ia pulang seperti bayi baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari )"

Berikut Liputan Keberangkatan Jamaah Haji Plus 2014 Arminareka Perdana Di Bandara Juanda Surabaya. Selamat menunaikan ibadah haji. Semoga Menjadi Haji Mabrur, Sehat dan lancar dalam menunaikan ibadah Haji serta selamat kembali pulang ke Tanah Air. Aamiin






Perlengkapan Koper Jamaah Haji Plus


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964

Setelah Nabung Puluhan Tahun, Loper Koran ini Akhirnya Bisa Naik Haji

http://arminarekajatim.blogspot.com/2014/09/setelah-nabung-puluhan-tahun-loper.html

Sadino, seorang kakek yang tinggal di Jalan Gelatik 12, RT 05 RW 01, Pulo Jaya, Kelurahan/Kecamatan Beji, Depok akhirnya bisa naik haji tahun ini. Dengan tekad, niat, dan semangat beribadah, Sadino yang hanya berprofesi sebagai loper koran, berhasil mewujudkan mimpinya berangkat haji pada tahun ini.

Sebelum menjadi loper koran, Sadino sempat bekerja di PLN sebagai petugas jaga gardu di Cawang, Jakarta, hingga pensiun. Setelah itu, ia pun tidak malu saat ditawari teman untuk menjadi loper koran. “Saya jaga gardu jaga diesel PLN di Jakarta. Maklum, saya hanya lulusan ijazah SD. Kemudian jadi loper koran berkeliling Jakarta sampai 10 kilometer. Dulu saya tinggal di Menteng Sawah,” ungkapnya, di Depok, Senin (1/9/2014).

Beberapa tahun menjelang pensiun, tepatnya pada 1985, Sadino sudah menjadi loper koran. Bahkan sampai saat ini ia masih menjadi seorang loper koran di wilayah Depok. “Masih loper koran, dulu rumah di Jakarta sempat kena gusur, lalu saya belikan rumah di Depok tahun 1991, masih murah di sini,” katanya.

Sadino menabung satu persen dari setiap gaji yang diterimanya dari menjadi loper koran plus bonusnya. Total yang ia dapat setiap bulan yakni sebesar Rp1,2 juta setiap bulan. Ia pun masih memperoleh dana pensiun setiap bulan.

“Lalu kalau kesehatan masih dijamin oleh PLN, masuk RS jatah kelas III. Nabung naik haji, semenjak kerja di PLN nabung, sisihkan 10 persen, niatnya untuk dana tak terduga, lalu bayar pertama kali untuk haji setor Rp25 juta, tabungan saya sudah ada. Disetor ke kementerian agama. Sisanya ditabung tiap bulan sampai Rp40 juta,” kata pria yang lahir tahun 30 April 1942 ini.

Sadino adalah sosok yang sederhana. Ia mengaku tak pernah menggunakan sepeda motor ataupun mobil, bahkan tak menggunakan telepon genggam.

Istri Sadino sudah meninggal dunia sejak 2005. Sadino kini tinggal dengan seorang anaknya yang masih hidup dari tiga bersaudara, serta tiga cucu. “Saya ini orang jadul, naik sepeda ke mana-mana, HP saja belum punya. Pernah punya HP, tapi pernah pulsanya kesedot sebelum dipakai, malah jadi boros,” ungkapnya.

Ia berharap setelah pulang berhaji dapat menjadi haji yang mabrur. “Mudah-mudahan saya haji mabrur, dan mudah-mudahan pulang dari sana bisa menolong orang yang perlu ditolong. Berat ya berat, kalau niat, niatnya dibuktikan,” tegasnya.

Sadino tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Habib Idrus Algadri di Pancoranmas, Depok. Menurut Idrus, Sadino masuk kloter pertama yang akan berangkat dari Depok pada 10 September 2014.

“Pak Sadino masa tunggunya empat tahun, berangkat 10 September, kloter 26 JKS, Jakarta Saudi. Dulu ada juga jamaah saya tukang dodol bisa naik haji, sampai sekarang pun masih keliling jualan dodol. Ini yang unik, ada orang hartanya kaya tapi susah berangkat,” tutup Idrus.

Sumber: http://www.dakwatuna.com

Mehyar, Anak 6 Tahun Melayani Ibunya Selama Ibadah Haji

http://arminarekajatim.blogspot.com/2014/09/mehyar-anak-6-tahun-melayani-ibunya.html

Seorang anak kecil berumur 6 tahun telah menjadi “pelayan” bagi ibunya selama ibadah Haji. Mehyar, asal Pakistan, telah melayani ibunya sejak mereka tiba di Mina, menurut laporan harian Saudi Okaz, seperti dilansir Saudi Gazette.

Di tempat terbuka, Mehyar memayungi ibunya untuk melindungi ibunya dari sinar matahari, dan ia siap memberikan karton atau kertas untuk alas ibunya ketika ibunya merasa lelah dan butuh istirahat. Mehyar selalu di dekat ibunya untuk melayani kebutuhan ibunya, meskipun tidak ada yang memintanya untuk melakukan itu.

Kata Mehyar, ia sangat bersemangat untuk menghormati dan merawat ibunya (berbakti) karena Al-Qur’an mengajarinya demikian.

Ummu Mehyar amat bersyukur kepada Allah SWT karena dikaruniai anak yang memiliki akhlak yang baik dan berbakti. Ia juga bersyukur karena dapat menunaikan ibadah Haji dengan puteranya itu yang sangat ingin datang ke Makkah dan Madinah.

Ummu Mehyar teringat kenangan beberapa tahun lalu, saat itu ia mendampingi ibunya -yang saat ini telah lumpuh- ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji.

Kala itu, Ummu Mehyar masih kecil dan ia biasa untuk memperhatikan dan melayani ibunya, baik saat ibadah Haji maupun ketika di rumah. Kini, Ummu Mehyar mendapat perlakuan yang sama dari puteranya, Subhanallah.

Mehyar termasuk anak yang cerdas, ia senang berdiskusi dengan ibunya tentang berbagai ajaran Islam dan ia mengatakan bahwa ia ingin masuk Surga.

Gurunya pernah mengatakan kepada Mehyar, bahwa ia tidak bisa masuk Surga apabila ia tidak berbakti kepada orangtuanya khususnya pada ibunya. Maka dari itu, Mehyar sangat bersemangat berbakti pada ibunya.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.    [QS:Luqman | Ayat: 14]

Sumber: http://www.arrahmah.com

Menabung 9 Tahun, Sukarni Nenek 99 Tahun Akhirnya Bisa Pergi Haji Bersama Anaknya

http://arminarekajatim.blogspot.com/2014/09/menabung-9-tahun-sukarni-nenek-99-tahun.html

Penantian panjang Sukarni, Seorang nenek berusia 99 tahun asal Desa Pondok Wuluh Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo menjadi calon jamaah haji tertua asal Probolinggo. Sukarni (99) mengaku keberangkatannya ini karena selama 9 tahun rajin menabung hasil bertani bersama Sutikno (52), anak bungsunya.

Kesempatan berangkat ke tanah suci ini didapat nenek dengan 89 cucu dan cicit ini masuk dalam Kloter-47 Embarkasi Surabaya yang rencananya akan diberangkatkan pada 20 September mendatang ini setelah menunggu selama 7 tahun. Sejak mendaftar tahun 2007 silam, akhirnya dirinya mendapat kuota tahun ini dan berangkat dari Bandara Juanda Surabaya.

Sebagai perempuan yang sudah memasuki usia senja, tidak banyak aktifitas yang ia lakoni. Setiap hari ia hanya menyiram halaman rumah serta menjaga cucunya. Meski kini melewati 99 tahun, tak menyurutkan semangat Sukarni, untuk menunaikan ibadah haji. Sukarni mengaku ingin sekali berangkat ke tanah suci sesuai pesan mendiang suaminya, Supatmo. Beruntung dibantu anak-anaknya, dirinya menabung dan akhirnya bisa berangkat.

Dengan logat Madura kental, Sukarni berkisah bahwa sebelum suami, Supatmo, meninggal dunia pada 2006 lalu, sempat berpesan padanya untuk menunaikan ibadah haji.

Sejak mendapat pesan itu, ia mengaku bingung karena selain tidak punya uang, mereka hanya mengantungkan hidup pada putra ketiganya, Sutikno. “Anak-anak saya yang lain tidak ada, semuanya sudah kerja di luar negeri tapi tidak mengirim uang,” katanya, Senin (8/9/2014).

Karena sudah menjadi permintaan terakhir suaminya, Sukarni nekat menyampaikan keinginanya kepada Sutikno. Mendengar permintaan sang ibu, Sutikno langsung mengajaknya ke salah satu bank penerima setoran awal haji. Saat itu setoran awal untuk mendapat porsi sebesar Rp 20 juta. Selain mendaftarkan ibunya, Sutikno juga ikut mendaftar.

“Syukur keinginan dan nadar sang bapak bisa dipenuhinya,” jelasnya sambil meneteskan air mata.

Setelah melunasi setoran awal, dan menyelesaikan seluruh proses administrasi pendaftaran di Kantor Kementerian Agama dan diberitahu akan berangkat tahun 2014

Sukarni pun sadar bahwa usianya pun sudah tidak muda lagi, nyawanya pun sewaktu-waktu bisa dijabut. Setelah lama menunggu dan kini tinggal beberapa hari, persiapan khusus yang ia lakukan  adalah mengurangi kegiatan fisik, seperti menyiram halaman. “Jika sebelumnya pagi dan sore, sekarang pagi saja,” katanya.

Ia sangat berharap sesampainya di Makah nanti bisa melihat Ka’bah dengan jelas. Hal itu yang ia impikan selain mendapatkan haji yang mambrur

Raja Saudi Biayai Haji 1.000 Warga Gaza Korban Serangan Israel

http://arminarekajatim.blogspot.com/2014/09/raja-saudi-biayai-haji-1000-warga-gaza.html

Raja Abdullah akan mendanai biaya haji 1.000 warga Gaza, Palestina, yang anggota keluarganya gugur dalam serangan Israel. Kabarnya, Raja Arab Saudi itu sendiri yang langsung mendukung mereka agar dapat menunaikan ibadah haji.

Israel melancarkan serangan udara tanpa henti terhadap Gaza pada 8 Juli di mana lebih dari 2.100 telah meninggal dan ribuan terluka.  Kesepakatan yang diumumkan pada 26 Agustus, menyatakan gencatan senjata “permanen” dengan Israel dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Mesir.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 80% dari korban meninggal di Gaza adalah warga sipil, termasuk puluhan anak-anak dan perempuan.

Agresi militer Israel telah mengakibatkan sekitar 5.510 rumah hancur dan sekitar 31.000 rumah rusak sebagian, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan.

Menteri Urusan Islam, Wakaf, dan Bimbingan, Saleh Al-Asheikh, menghargai usaha Raja atas dukungannya untuk Palestina. “Ini merupakan bagian dari keramahan pemimpin kami yang menekankan bahwa Kerajaan kami bertugas melayani Islam, umat Islam, dan tempat-tempat suci,” kata Al-Asheikh, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (9/9/14).

Al-Asheikh mengatakan, inisiatif berturut-turut sebanyak keenam kalinya itu merupakan bagian dari kelanjutan dukungan Saudi bagi rakyat Palestina. Kementerian akan mempersiapkan program khusus, demi membantu jamaah asal Palestina melakukan ritual agamanya dengan nyaman.

“Kementerian akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa mereka tetap nyaman dan melakukan haji dengan sukses," ujarnya. Di Gaza memang banyak umat Islam yang ditinggalkan keluarganya, akibat sikap Israel sejak beberapa bulan lalu.

“Ini penawaran khusus, yang didedikasikan untuk keluarga para pejuang Palestina yang telah gugur, diharapkan memiliki efek yang besar pada mereka yang akan meringankan penderitaan mereka. Pada tahun ini, jumlah warga Palestina yang melakukan haji atas biaya Raja akan mencapai 12 ribu dari keluarga para syuhada,” tambahnya.

“Kerajaan telah bekerja dalam segala situasi untuk memenuhi hak-hak sah rakyat Palestina untuk mencapai harapan dan aspirasi mereka. Kerajaan juga menggunakan semua kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut,” tambahnya.