Kisah Royan Bersaudara dan Warisan Terindah Berhaji dari Bapak

Mata Royan Novi Amar (28) menerawang mengenang petuah ayahanda, H Djabir, yang ingin memberangkatkan putra putrinya ke Tanah Suci. Impian mendiang sang ayah kini menjadi nyata.

Royan bersama dua adiknya, Dwi Agustina Royani (26) serta Fajar Royan Santoso (23) akan meninggalkan Tanah Air menuju Arab Saudi pada Selasa 17 September 2013. Ketiganya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, dan tergabung dalam embarkasi Solo (S0C) kelompok terbang 20. Adik Royan, Fajar, bahkan menjadi calon jamaah haji termuda dari kloter 20 embarkasi Solo.

"Orang biasanya mendapat warisan tanah, harta benda, tetapi Bapak memberikan kami jalan untuk kebaikan. Bapak sebelum meninggal dunia tahun 2010, ingin kami menjadi tamu Allah SWT. Ini warisan spesial dari Bapak, Insya Allah," ungkap ayah 1 anak ini di Asrama Haji Donohudan Solo Jawa Tengah, Senin (16/9/2013).

Royan bercerita orang tuanya memberikan 'modal' untuk mendaftarkan mereka berhaji. Modal itu diperoleh sang ayah dari hasil jerih payah selama menjadi Ketua Kloter Haji pada tahun 2008.

"Itu upah dari Kementerian Agama. Kami daftar berhaji Januari 2010 dalam bentuk tabungan haji. Masing-masing diberi Rp 5 juta dan Desember 2010 Bapak tiada. Beliau tidak bisa melihat kebahagiaan ini," ujar Royan dengan suara tercekat menahan haru.
Selanjutnya, kata Royan, orang tuanya lah yang mencicil biaya haji yang masing-masing sekitar Rp 35 juta kurang itu "Kami ingin sebagian amal kita buat Bapak Ibu. Semoga kami menjadi lebih baik lagi," harap Royan.

Seperti jamaah haji lainnya, Royan bersaudara juga ingin beribadah dan memanjatkan doa kepada Sang Khalik. "Saya berharap menjadi haji mabrur dan doa saya dikabulkan sehingga bisa menjadi jalan terbaik Bapak," kata Royan.

Sang adik, Fajar Royan Santoso, juga punya harapan yang sama. "Saya juga ingin skripsi selesai," kata mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan psikologi industri ini sambil tersenyum ramah. Demikian pula dengan Dwi Agustina Royani yang berharap sang Bunda Umisri diberi kesehatan dan kebahagiaan. Sumber: www.news.detik.com, Senin, 16  September 2013


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com   

Hasnah Febrina Siregar Calon Jamaah Haji Termuda Medan


Papa Udah Meninggal, Sebelum Sempat Pergi Haji Bersama. Keinginan memenuhi panggilan Allah SWT, untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah bersama ayah dan ibu, hanya mimpi dan tak mungkin terwujud lagi. Hasnah Febrina Siregar (18), calon haji (Calhaj) termuda Kloter Pertama Embarkasi Medan kini hanya bisa berangkat haji bersama sang ibu, karena ayahnya telah meninggal dunia, sebelum impian yang telah dirajut sejak kelas II SMP itu terwjud.

Dari sela-sela padatnya barisan ratusan calon jamaah haji lain yang berusia jauh diatasnya, gadis bungsu tiga bersaudara itu berhasil ditemui MedanBisnis beberapa waktu lalu saat mengikuti proses pendataan prosedur keberangkatan jamaah haji sehari sebelum keberangkatan menuju tanah suci.

Kepada MedanBisnis Hasnah Febrina Siregar (18) warga Jalan Melati Raya I No. 5 Kecamatan Medan Selayang itu, menceritakan bahwa, niat untuk menunaikan ibadah haji tersebut muncul ketika mengetahui rencana kedua orangtuanya pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji sejak 2009 lalu.

Karena menderita sakit yang cukup serius ayah Hasnah yang telah merencanakan keberangkatan haji melalui KBIH akhirnya meninggal dunia beberapa waktu lalu, sebelum mewujudkan impian mereka bersama melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.

"Awalnya dulu rencananya pergi hajinya mau sama papa, sama mama, udah diurus waktu masih kelas 2 SMP pas tahun 2009 bang, tapi sekarang perginya berdua sama mama aja karena papa udah meninggal belum sempat pergi haji sama-sama," ungkapnya tegar.

Walau akhirnya kenyataan yang dialaminya tak sesuai dengan impian semasa SMP, namun kondisi tersebut tak membuat gadis manis yang kini tercatat sebagai siswi SMA Negeri 4 Medan tersebut kehilangan impiannya tentang masa depan, yang tak sabar akan disampaikannya melalui do'a di depan Ka'bah.

Kini hanya ada satu impian yang tersimpan dalam hatinya, bersujud menyentuh dinding Ka'bah mendo'akan orang-orang yang disayanginya dan berharap kepada Sang Pencipta agar kelak diberi kemudahan jalan mewujudkan semua cita-citanya di masa depan.

"Pingin berdo'a di Ka'bah bang, do'ain semua orang yang disayangi, berdo'a supaya sekolahnya lancar, masuk Universitas Negeri Bidang Akutansi, berdo'a supaya dimudahkan ngejar cita-citanya," harapnya. Sumber: www.medanbisnisdaily, Rabu, 11 September 2013


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com    

Menabung Sejak TK, Dea Putri Audina Calon Jamaah Haji Termuda Sumedang


Usianya baru delapan belas tahun. Tak heran jika mahasiswi kedokteran Universitas Islam Bandung itu tercatat sebagai calon haji paling muda dari Sumedang. Dialah Dea Putri Audina. Ternyata keinginan untuk berangkat naik haji sudah tercetus sejak ia berusia lima tahun, saat baru di taman-kanak-kanak. Niat naik haji itu terlaksana pada tahun 2013 ini.

"Saat saya ikut manasik haji di TK, tebersit keinginan naik haji dan keinginan itu saya sampaikan kepada orang tua," kata putri semata wayang Dicky Rubiana dan dr Anna Darmiana usai kegiatan pelepasan calon jemaah haji Sumedang di pendopo Induk Pusat Pemerintahan (IPP), Senin (16/9).

Dea mengaku tidak tahu secara pasti mengapa ingin naik haji. "Saat itu masih kecil dan ingin naik haji beneran saja, kemudian diutarakan ke orang tua setelah ikut manasik," kata Dea. Mendengar keinginan itu, kedua orang tua Dea, yang saat itu menjadi camat Jatinunggal dan dokter umum di puskesmas, kaget dan terharu. "Saya kemudian ajak dia membuka tabungan untuk naik haji itu dan meminta dia menyisihkan uang jajannya," kata dr Anna, ibunya.

Uang jajan itu ditabung dan akhirnya bisa terkumpul. "Kami mendapat rezeki dan tahun 2009 mengajak Dea untuk umrah, tapi dia menolak dan ingin langsung naik haji," kata Dicky Rubiana, ayah Dea, yang kini Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker).

Saat diajak untuk umrah itu, Dea meminta waktu satu hari untuk memberikan jawaban. Esok harinya, ternyata Dea menolak ajakan orang tuanya untuk umrah. "Saat itu saya katakan ingin langsung naik haji dan kekurangan uang tabungan untuk naik haji itu ditambah saja dari biaya untuk umrah," kata gadis berkacamata ini.

Mendengar penolakan umrah dan ingin langsung naik haji itu, kedua orangnya terkejut dan terharu. Oleh orang tuanya, Dea didaftarkan untuk naik haji dan pada tahun 2012 sempat akan dilakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH)."Namun saat datang ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumedang itu belum bisa dilakukan pelunasan karena usianya masih kurang dari 18 tahun," kata Anna.

Keinginan untuk naik haji itu akhirnya dipendam karena saat pelunasan itu harus 18 tahun nol bulan. Kabar gembira datang dari Kemenag mengabarkan bahwa Dea bisa melakukan pelunasan pada tahun 2013 karena usianya sudah 18 tahun.

Gadis kelahiran 3 Maret 1995 itu langsung melunasi BPIH ke bank dan akhirnya masuk rombongan calon jemaah haji asal Sumedang yang berjumlah 640 orang. "Pelunasan BPIH bagi calon haji itu dilakukan sekitar Juli lalu dan dia termasuk calon haji paling muda," kata Hasan Bisri, Humas Kantor Kemenag Sumedang, kemarin.

Setelah dipotong kuota 20 persen secara nasional kuota jemaah haji Sumedang tahun ini menjadi 640 orang dan berangkat dalam dua kelompok terbang. Gelombang pertama berangkat Rabu (18/9) pagi sebanyak 444 orang dan gelombang kedua 196 orang berangkat Selasa (1/10). Dea berangkat naik haji ditemani oleh orang tuanya, Dicky dan dr Anna Darmiana. "Kami sudah naik haji dan sekarang berangkat lagi untuk menemani anak kami," kata Dicky. Sumber: www.jabar.tribunnews, Selasa, 17 September 2013


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com    

Lidia Fitri Fakhruddin Calon Jamaah Haji Termuda Bireuen


Beritalima, Selasa, 03 September 2013 - Lidia Fitri Fakhruddin (24) warga Kecamatan Kuta Blang adalah calon jamaah haji ( calhaj ) termuda dan Tgk Muhammad Ali Birga (76 ) dari Meunasah Teungku Di Gadong Kecamatan Kota Juang merupakan calhaj tertua dari 257 Calhaj asal Kabupaten Bireuen yang berangkat 29 September 2013.

Menurut petugas Haji dari Puskesmas Gandapura Ibu Susilawati didampingi PJ Kemenang Bireuen Tgk Jamaluddin Idris kepada BeritaLima kemarin menyebutkan, tahun ini Calhaj Kabupaten Bireuen yang meliputi 17 Kecamatan

Dijelaskan, Lidia Fitri Fachruddin dari kecamatan Kuta Blang itu berangkat ke Tanah Susi Makkah bersama Kakak dan ayahandanya yang sudah mendaftar sebagai calon jamaah haji beberapa tahun yang lalu.

Sementara Lidia Fitri didampingi Susilawati, Kakaknya serta orangtuanya di sela-sela pelaksanaan bimbingan Manasik Haji menyangkut rukun dan wajib haji di Masjid Agung Bireuen mengakui selama ini ia sudah belajar bersama keluarganya menyangkut masalah rukun dan wajib haji.

"Saya selalu berdoa kepada Allah SWT agar setibanya disana sehat dan mampu melaksanakan rukun,wajib dan sunnah haji serta ibadah lainnya dengan tujuan memperoleh haji mabrur." Ungkap Lidia Fitri yang diamini ayahnya Fachruddin.

Dalam keterangannya kepada BeritaLima, ia memang sudah bercita-cita mau melaksanakan rukun Islam kelima itu sejak masih bersekolah di Madrasah dan ketika ia melihat Ka'bah ia selalu terpikir kapan ia bisa kesana.

"Alhamdulillah cita-cita saya mau melaksanakan rukun Islam ke-5 terpenuhi setelah ia bersama keluarga mendaftarkan diri beberapa tahun yang lalu." Ungkapnya.

Sementara Tgk Muhammad Ali Birga menyebutkan, Alhamdulillah saya sudah ada kemampuan untuk berangkat ke tanah suci untuk beribadah sekaligus melaksanakan kewajiban rukun Islam kelima karena sudah dianugerahi kemampuan dana oleh Allah SWT.


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com    

Stroke & Lumpuh Tak Menghentikan Abdul Khoir Berangkat Haji


Okezone, Kamis, 03 Oktober 2013 -  Seorang warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, optimistis berangkat haji meski menderita stroke dan kedua kaki lumpuh. Selain menjalankan ibadah haji, dia juga akan berziarah ke makam ayahnya yang meninggal di Tanah Suci.

Abdul Khoir, calon haji warga Desa Tlogorejo, Kecamatan Tegowanu, harus menggunakan kursi roda untuk dapat berangkat ke Makkah. Pria yang bekerja sebagai petani itu telah mengumpulkan uang selama bertahun-tahun agar dapat berangkat haji.

Dia dan istrinya, Rusiyem, mendaftar haji pada 2009. Namun, pada 2010 dia mengalami stroke hingga kedua kakinya lumpuh. Kendati demikian, keterbatasan fisik itu tidak menghalangi niatnya untuk menunaikan ibadah rukum Islam kelima itu.

“Selama mengalami kelumpuhan, dia rutin mengikuti manasik haji dengan menggunakan kursi roda,” kata Rusiyem, Kamis (3/10/2013).

Dia mengaku bahagia bisa berkumpul dengan jamaah calon haji yang lain di Pendapa Kabupaten Grobogan. Sejumlah anggota keluarganya mengiringi dan mendorong kursi rodanya menuju tempat duduk yang disediakan bagi jamaah.

Jika tiba di Tanah Suci, Abdul bersama istrinya akan memohon kesembuhan dan dapat menjalankan ibadah dengan lancar. Mereka juga akan menengok dan berziarah di makam ayah Abdul yang meninggal di Makkah saat menunaikan ibadah haji tahun lalu.

Tahun ini, Kementrian Agama Kabupaten Grobogan memberangkatkan 813 calon haji ke Tanah Suci.


PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com  

Kisah Mbah Slamet yang Selamat Nyasar Hingga Jeddah Tertipu Sopir Taksi


Okezone, Rabu, 02 Oktober 2013 - Jamaah Indonesia dintuntut untuk selalu waspada saat menjalankan ibadah. Jika tidak hati-hati, seperti yang dialami oleh Mbah Slamet yang tersesat hingga Jeddah. Mbah Slamet merupakn warga Labuhan Batu, Sumatera Utara. Dia terdaftar sebagai anggota kloter 15 embarkasi Medan (MES/15) yang baru tiba di Makkah pada Sabtu 28 September 2013 pukul 23.30 WAS.

Pada Minggu 29 September 2013, Mbah Slamet bersama rombongannya pergi ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umrah. Sesampai di Masjidil Haram sekira pukul 07.30 WAS, Mbah Slamet pun melaksanakan ibadah tawaf. “Setelah berputar lima kali, saya kok kehilangan teman-teman, semuanya tidak ada. Saya memutuskan untuk meneruskan tawafnya,” kisah Mbah Slamet penuh semangat kepada petugas Media Centre Haji.

“Putaran ke enam, saya juga tidak melihat rombongan. Putaran ketujuh juga tidak saya temukan,” tutur Mbah Slamet yang akhirnya memutuskan untuk memutari Kakbah sekali lagi untuk mencari rombongan. Usaha Mbah Slamet ternyata tidak membuahkan hasil. Dia pun memutuskan untuk keluar dari arena Kakbah untuk keluar Masjidil Haram. Akibat pencarian tersebut, Mbah Slamet tidak melaksanakan Sai.

“Sekira pukul 12 siang (Waktu Arab Saudi), saya turun ke terowongan,” tutur Mbah Slamet. Diduga, terowongan yang dimaksud adalah Bab Bilal, tempat pemberhentian bus dan taksi. “Taksi, saya mau ke asrama haji,” kata Mbah Slamet. Pria kelahiran Banyumas itu memang terbilang mempunyai nyali tinggi, meski tidak di negeri sendiri. Dia bercerita kalau sopir taksi itu kemudian menawarinya ke Jeddah.

“Asrama haji itu di Jeddah? Berapa ongkosnya?” tanya Mbah Slamet yang membayangkan pemondokan tempat tidurnya semalam adalah asrama haji. Sopir taksi pun mengiyakan. Mbah Slamet kemudian meluncur ke Jeddah. Kepala Bidang Pengamanan Haji Jeddah, Kasmudi, mengatakan, Mbah Slamet diturunkan oleh sopir di Cornesy, salah satu supermarket di Jeddah. Setelah membayar ongkos taksi dan keluar mobil, Mba Slamet baru sadar jika dia tidak berada di daerah pemondokannya. Mbah Slamet merasa asing dengan daerah yang baru saja dijejakinya.

Berntung ada seorang muqimin Indonesia yang mendekatinya. Muqimin itu merasa aneh di Jeddah ada orang mengenakan pakaian ihram dan menduganya sebagai jamaah tersesat. Setelah menanyakan beberapa hal, Kasmudi tahu bahwa Mbah Slamet adalah jamaah haji Indonesia tersesat. Dia pun mengantarkan Mbah Slamet ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah dan dipertemukan dengan Kasmudi.

Tepat pukul 15.00 WAS, Mbah Slamet diantar Kasmudi ke Sektor 2 Daerah Kerja Makkah. Kepada tim MCH Mbah Slamet berkisah tentang pengalaman yang baru saja di alaminya dengan penuh semangat, tanpa menunjukan rasa lelah, serta khawatir. “Tabah aku, tebal imanku,” kata Mbah Slamet penuh bangga, meski baru saja tersesat jalan.

“Bapakku kasih nama aku Slamet. Jadi biar diterkam Harimau pun, aku tetap Slamet,” tuturnya disambut tawa tim MCH. Mbah Slamet pun mengisahkan perihal dirinya bisa berhaji bersama anak dan menantunya. Sebagian uang dari hasil menjual 18 ekor sapi yang berjumlah Rp 120juta dan digunakannya untuk membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

Kini, mimpi yang dirangkai sejak tahun 1970-an itu menjadi nyata, Mbah Slamet bertamu di Baitullah, menjadi Dluyufur-Rahman bersama jutaan jamaah lainnya. “Karena belum sempurna ibadah umrahnya, mohon agar disampaikan kepada pembimbingnya untuk mendampingi Mbah Slamet agar menyempurnakan ibadahnya,” pesan Kasmudi sembari mengembalikan Mbah Slamet kepada Kepala Sektor 2, Abdullah bin Abdurrahim. Oleh Abdullah, Mbah Slamet di antar ke pemondokannya dan dipertemukan dengan anak, menantu, dan sahabat yang sudah menunggunya

  Pendaftaran Online Haji Plus & Umroh

PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345
www.arminarekajatim.blogspot.com

KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964 
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com